Pertumbuhan ekonomi telah
menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif tercatat dalam bentuk
penurunan angka kemiskinan absolut yang diikuti dengan perbaikan indikator
kesejahteraan rakyat secara rata-rata seperti penurunan angka kematian bayi dan
angka partisipasi pendidikan terutama pendidikan tingkat dasar yang semakin
meningkat.
Dampak negatif adalah kerusakan
serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan
ekonomi antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa
tajam.
Pembangunan yang menjadi ikon
pemerintah Orde Baru ternyata menciptakan kelompok masyarakat yang
terpinggirkan (marginalisasi sosial) di sisi lain. Di pihak lain pembangunan di
masa Orde Baru menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang syarat dengan KKN
(Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan
ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi dan sosial yang demokratis
dan berkeadilan. Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi
secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Di bidang politik, pemerintah
Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar kepada
rakyat Indonesia. Pada masa Orde Baru, Golkar menjadi mesin politik guna
mencapai stabilitas yang diinginkan. Sementara dua partai lainya yaitu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) hanya sebagai
boneka agar tercipta citra sebagai negara Demokrasi. Peleburan (fusi) parpol
diciptakan tidak lain agar pemerintah bisa mengontrol parpol.
Dengan menguatnya peran negara
pada masa Orde Baru berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampaknya sebagai
berikut.
1. Dampak dalam Bidang Politik
a. Adanya Pemerintahan yang Otoriter
Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur
jalannya pemerintahan.
b. Dominasi Golkar
Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan
dalam menjadi satu-satunya kekuatan politik di Indonesia yang paling dominan.
c. Pemerintahan
yang Sentralistis
Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya
pemerintahan yang sentralistis yang ditandai dengan adanya pemusatan penentuan
kebijakan publik pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya diberi peluang
yyang sangat kecil untuk mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya
sendiri.
2. Dampak dalam Bidang Ekonomi
a. Munculnya korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN).
b. Adanya Kesenjangan Ekonomi dan
Sosial
Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbukanya akses dan
distribusi yang merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat. Hal ini
mengakibatkan kesenjangan sosial di masyarakat.
c. Konglomerasi
Pola dan kebijakan perekonomian yang ditempuh pemerintah Orde
Baru berdampak pada munculnya konglomerasi di seluruh sektor usaha di
Indonesia. Pemerintahan Orde Baru pada awalnya memperkirakan bahwa konglomerasi
ini akan menjadi penggerak ekonomi nasional, namun pada kenyataannya pada
konglomerat lebih mementingkan bisnisnya daripada negara.
PERKEMBANGAN
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
A. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK
DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU
a. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
1. Adanya Gerakan 30 S/PKI
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )
d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanyaSoeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.
b. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )
d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanyaSoeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.
b. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan
seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi
terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
a. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.
Tahap selanjutnya adalah :
a. Penyederhanaan Partai
b. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
c. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEAN
d. Kembali menjadi anggota PBB
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
a. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.
Tahap selanjutnya adalah :
a. Penyederhanaan Partai
b. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
c. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEAN
d. Kembali menjadi anggota PBB
c. KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU
Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian
pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang
melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
c. Pemerataan pembagian pendapatan
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Pemerataan berusaha
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
c. Pemerataan pembagian pendapatan
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Pemerataan berusaha
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.
d. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA
ORDE BARU
Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak
perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah
menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan
tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan
UUD 1945.
Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :
a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan
b. Melaksanakan Pemilu
c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk.
Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.
Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :
a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan
b. Melaksanakan Pemilu
c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk.
Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.
e. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK
PADA MASA ORDE BARU
a. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.
b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru
Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :
1. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
2. Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kondisi fisik wilayah
2. Kekayaan sumber daya alam
3. Sarana dan prasarana transportasi
4. Adanya industri
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.
b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru
Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :
1. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
2. Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kondisi fisik wilayah
2. Kekayaan sumber daya alam
3. Sarana dan prasarana transportasi
4. Adanya industri
B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI
TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE
BARU
1. Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian.
Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian baru
b. Mekanisasi pertanian
c. Penggunaan pupuk baru
d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama
1. Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian.
Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian baru
b. Mekanisasi pertanian
c. Penggunaan pupuk baru
d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama
2. Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :
a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Rehabilitasi
Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :
a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Rehabilitasi
3. Perkembangan Industrialisasi
a. Industri Pertanian
• Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura
• Industri pengolahan hasil perkebunan
• Industri pengolahan hasil perikanan
• Industri pengolahan hasil hutan
• Industri pupuk
• Industri Pestisida
• Industri Mesin dan peralatan pertanian
b. Industri Non Pertanian
• Industri Semen
• Industri Besi baja
• Industri Perakitan kendaraan bermotor
• Industri elektronik
• Industri kapal laut
• Industri Kapal terbang
a. Industri Pertanian
• Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura
• Industri pengolahan hasil perkebunan
• Industri pengolahan hasil perikanan
• Industri pengolahan hasil hutan
• Industri pupuk
• Industri Pestisida
• Industri Mesin dan peralatan pertanian
b. Industri Non Pertanian
• Industri Semen
• Industri Besi baja
• Industri Perakitan kendaraan bermotor
• Industri elektronik
• Industri kapal laut
• Industri Kapal terbang
Respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan Dunia ke arah globalisasi bidang teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
salah satu modal terpenting dalam membangun suatu negara, seingga pihak
pemerintah maupun swasta berupaya mengembangkan teknologi yang sesuai bagi
pembangunan bangsa dan negara. Untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bersifat global, pemerintah Indonesia mendirikan beberapa
lembaga penelitian seperti,
1. BATAN (Badan Tenaga Atom
Nasional)
2. LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia)
3. Bakorsurtanal (Badan
Koordinasi Survei Dan Pemetaan Nasional)
4. LAPAN (Lembaga
Penerbagngan Dan Antartika Nasional)
5. BPPT (Badan Pengkaji Dan
Penerapan Teknologi)
Dengan adanya lembaga-lembaga penelitian
tersebut, banyak dihasilkan penemuan-penemuan penting, seperti di sektor
pertanian, kelautan dan kebumian, tenaga nuklir, kesehatan, informatika,
manufaktur, serta energi yang dimanfaatkan untuk pengembangan industri maupun
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Untuk menghadapi era globalisasi, teknologi
harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan mengolah kekayaan alam agar dapat
meningkatkan industrialisasi Indonesia. Hal itu dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu,
1. Berbagai limbah industri
dapat diolah dan dikembangkan menjadi bahan yang bermanfaat, seperti diolah
menjadi pupuk kompos dan menjadi gas bio yang dapat digunakan untuk tenaga
penggerak, memasak, dn penerangan.
2. Sistem teknologi dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan, seperti pencemaran
lingkungan, mengatasi kerusakan lingkungan, dan pengolahan limbah.
3. Teknologi harus dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan sosial dan ekonomi dengan memanfaatkan
bioteknologi dan bidang pertanian.
4. Teknologi harus dapat
mengolah lautan dengan segala sumber dayanya, seperti pemanfaatan arus laut,
tenaga ombak, angin laut, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
5. Teknologi harus dapat
dimanfaatkan untuk segala potensi alam yang nonekonomis, seperti solar energi
(energi matahari), energi angin dan energi yang dapat dikembangkan dari panas
matahari yang terseimpan dalam air laut, serta pemanfaatan arus laut dan angin
laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengembangkan sistem detoksifikasi surya
yaitu sistem pengolahan air yang terkontaminasi limbah industri dengan
memanfaatkan panas sinar matahari.
Globalisasi merupakan perkembangan
masyarakat di dubnia tanpa ada batas sehingga tercipta penyatuan masyarakat
yang saling tergantung antara satu dan yang lain. Era globalisasi ditandai
dengan adanya persaingan bebas dan perdagangan bebas, sehingga mereka yang kuat
dan mampu bersaing akan mendapatkan keuntungan yang besat. Dalam era
globalisasi, ada tiga bidang yang dapat mengalami oerubahan secara global,
yaitu globalisasi ekonomi, globalisasi politik dan globalisasi budaya.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan
rakyat Indonesia dalam menghadapi globalisasi tersebut yaitu,
1. Globalisasi Ekonomi
Untuk menghadapi globalisasi ekonomi, dapat
dilakukan dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, baik secara bilateral,
regional, dan internasional. Sebab dalam era globalisasi ditandai dengan sistem
perdagangan dan pasar bebas, sehingga kerja sama ekonomi harus dikuti oleh
setiap negara yang ingin maju dan terlibat dalam tatanan baru ekonomi dunia.
2. Globalisasi Politik
Untuk menghadapi globalisasi politik, dapat
dilakukan dengan cara menjalin kerja sama politik baik secara bilateral,
regional, dan internasional seperti OKI, ASEAN, PBB dan GNB. Sebab melalui
kerja sama politik tersebut, dapat melahirkan keputusan-keputusan politik yang
menjadi dasar terwujudnya perjanjian perdagangan bebas dan pasar bebas.
3. Globalisasi Budaya
Untuk menghadapi globalisasi budaya, dapat
dilakukan dengan menyeleksi pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Bagi
unsur budaya yang sesuai dengan budaya asli dipakai sedangkan yang bertentangan
dengan budaya asli Indonesia dihilangkan. Media komunikasi baik itu melalui
media massa, televisi, dan radio, merupakan sarana yang paling mudah dalam
menyebarkan perilaku global.
Perkembangan teknologi di Indonesia ke arah
globalisasi mendapat respon positif dan negatif. Perkembangan teknologi
tersebut di satu sisi dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Indonesia, akan
tetapi di sisi lain mereka khawatir dengan dampak yang ditimbulkan dari
perkembangan teknologi tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dan
kelemahan perkembangan teknologi ke arah gkibalisasi yaitu ,
1. Keuntungan:
a.
Segala aktivitas manusia menjadi lebih
efektif dan efisien.
b.
Perdagangan dan perindustrian maju pesat.
c.
Sistem transportasi dan komunikasi
berkembang pesat.
d.
Tercipta integrasi bangsa.
e.
Adanya alam keterbukaan dan kebebasan
sehingga masing-masing dapat menyuarakan haknya.
f.
Munculnya teknologi-teknologi modern yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam
kehidupan masyarakat, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
pencemaran lingkungan.
g.
Sistem perekonomian yang kuat dapat membawa
kemajuan suatu bangsa.
2. Kelemahan
a.
Munculnya sikap ketergantungan
negara-negara berkembang pada negara-negara maju karena negara maju membuat
segala peralatan yang menggunakan teknologi modern yang akan digunakan oleh
negara-negara lain sehingga bersifat global. Hasil teknologi yang dimiliki oleh
negara-negara maju menjadi tanda untuk menunjukkan eksistensi bangsanya. Karena
negara berkembang tidak mampu mengikuti persaingan bebas, maka akan selalu
bergantung pada negara maju.
b.
Munculnya homogenisasi akibat kemajuan
teknologi komunikasi yang bersifat satu arah yang disebarkan melalui media
massa, televisi, radio, serta saluran internet yang menyebabkan nilai budaya
asli mengalami kemerosotan, bahkan ditinggalkan dan digantikan dengan nilai
nilai budaya baru yang bersifat global dan modern.
c.
Munculnya keterbukaan dan integrasi
menyebabkan batas-batas wilayah secara geografi tidak lagi menjadi permasalahan
penting, sehingga tiap daerah tak ada batas. Hal tersebut menyebabkan
perkembangan arus globalisasi dalam masyarakat tidak lagi dapat dikontrol
dengan baik.
d.
Munculnya pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia tetapi
menimbulkan dampak berupa kerusakan lingkungan, seperti bahaya limbah industri,
polusi udara,serta pencemaran air dan tanah.
Munculnya budaya konsumtif
yang disebabkan oleh adanya iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, saluran
internet, dan radio sehingga masyarakat memiliki ketertarikan yang tinggi untuk
membeli barang-barang dagangan yang ditawarkan.
0 komentar:
Posting Komentar