9/03/2013

Tugas Sejarah


Pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif tercatat dalam bentuk penurunan angka kemiskinan absolut yang diikuti dengan perbaikan indikator kesejahteraan rakyat secara rata-rata seperti penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan terutama pendidikan tingkat dasar yang semakin meningkat.
Dampak negatif adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa tajam.
Pembangunan yang menjadi ikon pemerintah Orde Baru ternyata menciptakan kelompok masyarakat yang terpinggirkan (marginalisasi sosial) di sisi lain. Di pihak lain pembangunan di masa Orde Baru menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang syarat dengan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi dan sosial yang demokratis dan berkeadilan. Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
Di bidang politik, pemerintah Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar kepada rakyat Indonesia. Pada masa Orde Baru, Golkar menjadi mesin politik guna mencapai stabilitas yang diinginkan. Sementara dua partai lainya yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) hanya sebagai boneka agar tercipta citra sebagai negara Demokrasi. Peleburan (fusi) parpol diciptakan tidak lain agar pemerintah bisa mengontrol parpol.
Dengan menguatnya peran negara pada masa Orde Baru berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampaknya sebagai berikut.
1.  Dampak dalam Bidang Politik
a.     Adanya Pemerintahan yang Otoriter
Presiden mempunyai kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur jalannya pemerintahan.
b.     Dominasi Golkar
Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan dalam menjadi satu-satunya kekuatan politik di Indonesia yang paling dominan.
c.      Pemerintahan yang Sentralistis
Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya pemerintahan yang sentralistis yang ditandai dengan adanya pemusatan penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya diberi peluang yyang sangat kecil untuk mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri.
2.  Dampak dalam Bidang Ekonomi
a.     Munculnya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
b.     Adanya Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan terbukanya akses dan distribusi yang merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan kesenjangan sosial di masyarakat.
c.      Konglomerasi
Pola dan kebijakan perekonomian yang ditempuh pemerintah Orde Baru berdampak pada munculnya konglomerasi di seluruh sektor usaha di Indonesia. Pemerintahan Orde Baru pada awalnya memperkirakan bahwa konglomerasi ini akan menjadi penggerak ekonomi nasional, namun pada kenyataannya pada konglomerat lebih mementingkan bisnisnya daripada negara.

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU


A. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU
a. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
1. Adanya Gerakan 30 S/PKI
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )
d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden 
Soekarno. Dengan berkuasanyaSoeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.
b. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU
Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu
Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :
a. Pengukuhan tindakan pengemban 
Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di 
Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )
c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.
Tahap selanjutnya adalah :
a. Penyederhanaan Partai
b. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif
c. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama 
ASEAN
d. Kembali menjadi anggota PBB
c. KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU
Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu
a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi
c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :
a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.
b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
c. Pemerataan pembagian pendapatan
d. Pemerataan kesempatan kerja
e. Pemerataan berusaha
f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh 
wilayah tanah air
h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.
d. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU
Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :
a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan
b. Melaksanakan Pemilu
c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif
d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk.
Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.
e. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE BARU
a. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
Menurut 
Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi
3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.
b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru
Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :
1. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
2. Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kondisi fisik wilayah
2. Kekayaan sumber daya alam
3. Sarana dan prasarana transportasi
4. Adanya industri
B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU
1. Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian.
Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian baru
b. Mekanisasi pertanian
c. Penggunaan pupuk baru
d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama
2. Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :
a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Rehabilitasi
3. Perkembangan Industrialisasi
a. Industri Pertanian
• Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura
• Industri pengolahan hasil perkebunan
• Industri pengolahan hasil perikanan
• Industri pengolahan hasil hutan
• Industri pupuk
• Industri Pestisida
• Industri Mesin dan peralatan pertanian
b. Industri Non Pertanian
• Industri Semen
• Industri Besi baja
• Industri Perakitan kendaraan bermotor
• Industri elektronik
• Industri kapal laut
• Industri Kapal terbang

 Respon masyarakat Indonesia terhadap perubahan Dunia ke arah globalisasi bidang teknologi



Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu modal terpenting dalam membangun suatu negara, seingga pihak pemerintah maupun swasta berupaya mengembangkan teknologi yang sesuai bagi pembangunan bangsa dan negara. Untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat global, pemerintah Indonesia mendirikan beberapa lembaga penelitian seperti,
1.      BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional)
2.      LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
3.      Bakorsurtanal (Badan Koordinasi Survei Dan Pemetaan Nasional)
4.      LAPAN (Lembaga Penerbagngan Dan Antartika Nasional)
5.      BPPT (Badan Pengkaji Dan Penerapan Teknologi)
Dengan adanya lembaga-lembaga penelitian tersebut, banyak dihasilkan penemuan-penemuan penting, seperti di sektor pertanian, kelautan dan kebumian, tenaga nuklir, kesehatan, informatika, manufaktur, serta energi yang dimanfaatkan untuk pengembangan industri maupun untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Untuk menghadapi era globalisasi, teknologi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan mengolah kekayaan alam agar dapat meningkatkan industrialisasi Indonesia. Hal itu dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu,
1.      Berbagai limbah industri dapat diolah dan dikembangkan menjadi bahan yang bermanfaat, seperti diolah menjadi pupuk kompos dan menjadi gas bio yang dapat digunakan untuk tenaga penggerak, memasak, dn penerangan.
2.      Sistem teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, mengatasi kerusakan lingkungan, dan pengolahan limbah.
3.      Teknologi harus dapat mengatasi permasalahan-permasalahan sosial dan ekonomi dengan memanfaatkan bioteknologi dan bidang pertanian.
4.      Teknologi harus dapat mengolah lautan dengan segala sumber dayanya, seperti pemanfaatan arus laut, tenaga ombak, angin laut, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
5.      Teknologi harus dapat dimanfaatkan untuk segala potensi alam yang nonekonomis, seperti solar energi (energi matahari), energi angin dan energi yang dapat dikembangkan dari panas matahari yang terseimpan dalam air laut, serta pemanfaatan arus laut dan angin laut. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengembangkan sistem detoksifikasi surya yaitu sistem pengolahan air yang terkontaminasi limbah industri dengan memanfaatkan panas sinar matahari.
Globalisasi merupakan perkembangan masyarakat di dubnia tanpa ada batas sehingga tercipta penyatuan masyarakat yang saling tergantung antara satu dan yang lain. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan bebas dan perdagangan bebas, sehingga mereka yang kuat dan mampu bersaing akan mendapatkan keuntungan yang besat. Dalam era globalisasi, ada tiga bidang yang dapat mengalami oerubahan secara global, yaitu globalisasi ekonomi, globalisasi politik dan globalisasi budaya.
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan rakyat Indonesia dalam menghadapi globalisasi tersebut yaitu,
1.       Globalisasi Ekonomi
Untuk menghadapi globalisasi ekonomi, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, baik secara bilateral, regional, dan internasional. Sebab dalam era globalisasi ditandai dengan sistem perdagangan dan pasar bebas, sehingga kerja sama ekonomi harus dikuti oleh setiap negara yang ingin maju dan terlibat dalam tatanan baru ekonomi dunia.
2.       Globalisasi Politik
Untuk menghadapi globalisasi politik, dapat dilakukan dengan cara menjalin kerja sama politik baik secara bilateral, regional, dan internasional seperti OKI, ASEAN, PBB dan GNB. Sebab melalui kerja sama politik tersebut, dapat melahirkan keputusan-keputusan politik yang menjadi dasar terwujudnya perjanjian perdagangan bebas dan pasar bebas.
3.       Globalisasi Budaya
Untuk menghadapi globalisasi budaya, dapat dilakukan dengan menyeleksi pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Bagi unsur budaya yang sesuai dengan budaya asli dipakai sedangkan yang bertentangan dengan budaya asli Indonesia dihilangkan. Media komunikasi baik itu melalui media massa, televisi, dan radio, merupakan sarana yang paling mudah dalam menyebarkan perilaku global.
Perkembangan teknologi di Indonesia ke arah globalisasi mendapat respon positif dan negatif. Perkembangan teknologi tersebut di satu sisi dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Indonesia, akan tetapi di sisi lain mereka khawatir dengan dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dan kelemahan perkembangan teknologi ke arah gkibalisasi yaitu ,
1.       Keuntungan:
a.             Segala aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien.
b.            Perdagangan dan perindustrian maju pesat.
c.             Sistem transportasi dan komunikasi berkembang pesat.
d.            Tercipta integrasi bangsa.
e.             Adanya alam keterbukaan dan kebebasan sehingga masing-masing dapat menyuarakan haknya.
f.             Munculnya teknologi-teknologi modern yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pencemaran lingkungan.
g.            Sistem perekonomian yang kuat dapat membawa kemajuan suatu bangsa.
2.       Kelemahan
a.             Munculnya sikap ketergantungan negara-negara berkembang pada negara-negara maju karena negara maju membuat segala peralatan yang menggunakan teknologi modern yang akan digunakan oleh negara-negara lain sehingga bersifat global. Hasil teknologi yang dimiliki oleh negara-negara maju menjadi tanda untuk menunjukkan eksistensi bangsanya. Karena negara berkembang tidak mampu mengikuti persaingan bebas, maka akan selalu bergantung pada negara maju.
b.            Munculnya homogenisasi akibat kemajuan teknologi komunikasi yang bersifat satu arah yang disebarkan melalui media massa, televisi, radio, serta saluran internet yang menyebabkan nilai budaya asli mengalami kemerosotan, bahkan ditinggalkan dan digantikan dengan nilai nilai budaya baru yang bersifat global dan modern.
c.             Munculnya keterbukaan dan integrasi menyebabkan batas-batas wilayah secara geografi tidak lagi menjadi permasalahan penting, sehingga tiap daerah tak ada batas. Hal tersebut menyebabkan perkembangan arus globalisasi dalam masyarakat tidak lagi dapat dikontrol dengan baik.
d.            Munculnya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia tetapi menimbulkan dampak berupa kerusakan lingkungan, seperti bahaya limbah industri, polusi udara,serta pencemaran air dan tanah.
Munculnya budaya konsumtif yang disebabkan oleh adanya iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, saluran internet, dan radio sehingga masyarakat memiliki ketertarikan yang tinggi untuk membeli barang-barang dagangan yang ditawarkan.

0 komentar:

Posting Komentar